Peramalan penjualan (sales forecasting) adalah suatu teknik
yang digunakan untuk menentukan berapa banyak jumlah permintaan pelangganan
(konsumen) terhadap suatu produk pada waktu tertentu. Peramalan penjualan juga
dapat digunakan untuk menentukan berapa budget yang akan dibutuhkan untuk memproduksi
suatu barang/produk yang sesuai dengan jumlah permintaan pelanggan.
Hasil dari suatu peramalan penjualan lebih berupa pernyataan
atau penilaian terhadap kondisi masa depan penjualan sebagai proyeksi teknis
dari permintaan konsumen potensial untuk jangka waktu tertentu, hasil perkiraan
yang diperoleh mungkin saja tidak sama dengan rencana atau hasil dari
peramalan.
Peramalan
penjualan akan berubah fungsinya menjadi Sales Plan jika manajemen sudah
memasukkan unsur pertimbangan subyektif, rencana, strategi, dan lain-lain.
Ada 2 pendekatan yang dapat di pakai
dalam peramalan yakni analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif
menggunakan model matematis dengan data historis dan kausal. Sedangkan analisis
kualitatif menggunakan pendekatan yang bersifat subjectif.
Kelemahan Metode Statistik
atau Matematik dalam peramalan penjualan :
Secara Kuantitatif : kelemahan terletak pada ketidakmampuannya
mengkuantifisir data tertentu seperti perkembangan produk, struktur masyarakat,
perilaku selera konsumen, dan lain-lain.
Secara Kualitatif : karena peramalan hanya disasarkan atas
pertimbangan saja, maka kelemahan terletak pada sifatnya yang terlalu
subyektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar